Senin, 27 Oktober 2014
Senin, 13 Oktober 2014
PENGURANGAN RESIKO BENCANA
PENGURANGAN
RESIKO BENCANA
ERUPSI GUNUNG BERAPI
ERUPSI GUNUNG BERAPI
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
LATAR
BELAKANG
Indonesia merupakan negara yang
kaya dengan sumber daya alam, begitu juga dengan letaknya yang strategis dan
dikelilingi banyak gunung-gunung yang masih aktif dan tanahnya yang subur
menjadikan negara Indonesia kaya akan sumber daya alam. Tapi kita juga harus
waspada akan bencana alam yang diakibatkan oleh erupsi gunung berapi, yang bisa
meluluh lantakan keindahan sumber daya alam yang kita miliki.
B.
RUMUSAN
MASALAH
Erupsi gunung merapi hingga tahun
2014 ini masih banyak terjadi dan menyebabkan banyak kerusakan baik dari
material ataupun non material. Bagaimanakah cara menanggulangi hal tersebut ?
C.
TUJUAN
dan MANFAAT
Pengarahan dan pembelajaran sejak
dini dalam menghadapi kemungkinan-kemungkinan yang terjadi dari bahaya erupsi
gunung berapi dapat mengurangi jatuhnya korban jiwa dan kerusakan disegala
bidang.
BAB II
PERMASALAHAN
Gunung berapi
dikategorikan sebagai tipe vulkanik lemah. Tapi bukan berarti tidak berbahaya
bahkan hingga juni 2006, erupsi gunung berapi sudah mencapai 83kali kejadian.
Merapi pernah mengalami istirahat panjang >30 tahun, bahkan waktu istirahat
terpanjangnya 71 tahun ( 1587 – 1658 ). Sejak mengeluarkan lava pertama banyak
sekali sungai, rumah warga, pesawahan, dan sebagainya yang hancur dan menjadi
debu dalam waktu sekejap saja, setelah “Wedus Gembel” melintasi tempat
tersebut. Karena letaknya yang cukup dekat dengan pemukiman warga jadi tidak
dapat dipungkiri lagi bahwa hal-hal semacam itu akan terjadi. Bahkan tahun 2010
erupsi gunung berapi menyebabkan banyak masalah dipemukiman. Kehancuran
pemukiman warga dicatat sebagai kehancuran terparah dalam waktu yang singkat.
Tanggal 5
November 2010 diketahui debu vulkanik mencapai Tasikmalaya, Bandung dan Bogor.
Daerah Istimewa Yogyakarta berstatus AWAS. Pada tanggal 15 November 2010 radius
BAHAYA untuk Kabupaten Magelang menjadi 15 Km dan untuk Kabupaten lainnya
menjadi 10 Km, hanya Kabupaten Sleman yang beradius 20 Km.
Masyarakat masih
kurang sigap dalam menghadapi bahaya erupsi gunung berapi. Banyak warga yang
waspada tetapi tidak mau dievakuasi ke tempat yang lebih aman.
BAB III
PEMECAHAN MASALAH
1. Penyadaran
masyarakat akan bahayanya erupsi gunung berapi.
2. Penyadaran
masyarakat dalam pelestarian alam sebagaimana menjaga diri dan keluarga dari
bahaya. Menjaga keindahan dan keasrian gunung dapat mengingatkan betapa
pentingnya fungsi gunung bagi kehidupan sehari-hari
3. Penyadaran
masyarakat akan fungsi gunung dalam kehidupan sehari-hari, diantaranya :
a) Gunung
sebagai penahan goncangan dari tsunami
b) Gunung
sebagai penyalur pembuangan tenaga panas bumi.
c) Gunung
dapat menjaga keseimbangan panas antara kutub dan khatulistiwa
d) Gunung
sebagai penyubur tanah
e) Gunung
dapat berperan dalam sirkulasi air
4. Kepedulian pemerintah terhadap korban bencana
BAB
IV
PENUTUP
Sejak awal meletusnya gunung berapi
sudah banyak korban yang berjatuhan dan banyak pula hasil bumi yang didapatkan
dari bencana alam tersebut.
“Wedus Gembel” senantiasa mengingatkan
kita betapa bahayanya erupsi gunung berapi dan betapa besarnya kuasa tuhan
dalam menciptakan setiap ciptaannya. Kita senantiasa bertafakur atas kuasa-Nya
dan selalu bersyukur atas nikmat yang diberikan-Nya kepada kita.
Banyak korban karena bencana
mengharuskan kita sebagai warga negara untuk saling membantu dan menolong
sesama kapan pun, dimana pun dan bagaimana pun caranya selama kita mampu untuk
memberikan pertolongan.
SALAM SIAGA...
Karya Ilmiah :
Nindya Ayu Wuryanti
Palang Merah Remaja
Unit MA Al-Muniroh
Langganan:
Postingan (Atom)