Senin, 13 Oktober 2014

PENGURANGAN RESIKO BENCANA



PENGURANGAN RESIKO BENCANA
ERUPSI GUNUNG BERAPI

BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Indonesia merupakan negara yang kaya dengan sumber daya alam, begitu juga dengan letaknya yang strategis dan dikelilingi banyak gunung-gunung yang masih aktif dan tanahnya yang subur menjadikan negara Indonesia kaya akan sumber daya alam. Tapi kita juga harus waspada akan bencana alam yang diakibatkan oleh erupsi gunung berapi, yang bisa meluluh lantakan keindahan sumber daya alam yang kita miliki.

B.     RUMUSAN MASALAH
Erupsi gunung merapi hingga tahun 2014 ini masih banyak terjadi dan menyebabkan banyak kerusakan baik dari material ataupun non material. Bagaimanakah cara menanggulangi hal tersebut ?

C.    TUJUAN dan MANFAAT
Pengarahan dan pembelajaran sejak dini dalam menghadapi kemungkinan-kemungkinan yang terjadi dari bahaya erupsi gunung berapi dapat mengurangi jatuhnya korban jiwa dan kerusakan disegala bidang.


BAB II
PERMASALAHAN
Gunung berapi dikategorikan sebagai tipe vulkanik lemah. Tapi bukan berarti tidak berbahaya bahkan hingga juni 2006, erupsi gunung berapi sudah mencapai 83kali kejadian. Merapi pernah mengalami istirahat panjang >30 tahun, bahkan waktu istirahat terpanjangnya 71 tahun ( 1587 – 1658 ). Sejak mengeluarkan lava pertama banyak sekali sungai, rumah warga, pesawahan, dan sebagainya yang hancur dan menjadi debu dalam waktu sekejap saja, setelah “Wedus Gembel” melintasi tempat tersebut. Karena letaknya yang cukup dekat dengan pemukiman warga jadi tidak dapat dipungkiri lagi bahwa hal-hal semacam itu akan terjadi. Bahkan tahun 2010 erupsi gunung berapi menyebabkan banyak masalah dipemukiman. Kehancuran pemukiman warga dicatat sebagai kehancuran terparah dalam waktu yang singkat.
Tanggal 5 November 2010 diketahui debu vulkanik mencapai Tasikmalaya, Bandung dan Bogor. Daerah Istimewa Yogyakarta berstatus AWAS. Pada tanggal 15 November 2010 radius BAHAYA untuk Kabupaten Magelang menjadi 15 Km dan untuk Kabupaten lainnya menjadi 10 Km, hanya Kabupaten Sleman yang beradius 20 Km.
Masyarakat masih kurang sigap dalam menghadapi bahaya erupsi gunung berapi. Banyak warga yang waspada tetapi tidak mau dievakuasi ke tempat yang lebih aman.

BAB III
PEMECAHAN MASALAH

1.      Penyadaran masyarakat akan bahayanya erupsi gunung berapi.
2.      Penyadaran masyarakat dalam pelestarian alam sebagaimana menjaga diri dan keluarga dari bahaya. Menjaga keindahan dan keasrian gunung dapat mengingatkan betapa pentingnya fungsi gunung bagi kehidupan sehari-hari
3.      Penyadaran masyarakat akan fungsi gunung dalam kehidupan sehari-hari, diantaranya :
a)      Gunung sebagai penahan goncangan dari tsunami
b)      Gunung sebagai penyalur pembuangan tenaga panas bumi.
c)      Gunung dapat menjaga keseimbangan panas antara kutub dan khatulistiwa
d)     Gunung sebagai penyubur tanah
e)      Gunung dapat berperan dalam sirkulasi air
4.       Kepedulian pemerintah  terhadap korban bencana

BAB IV
PENUTUP

Sejak awal meletusnya gunung berapi sudah banyak korban yang berjatuhan dan banyak pula hasil bumi yang didapatkan dari bencana alam tersebut.
“Wedus Gembel” senantiasa mengingatkan kita betapa bahayanya erupsi gunung berapi dan betapa besarnya kuasa tuhan dalam menciptakan setiap ciptaannya. Kita senantiasa bertafakur atas kuasa-Nya dan selalu bersyukur atas nikmat yang diberikan-Nya kepada kita.
Banyak korban karena bencana mengharuskan kita sebagai warga negara untuk saling membantu dan menolong sesama kapan pun, dimana pun dan bagaimana pun caranya selama kita mampu untuk memberikan pertolongan.
SALAM SIAGA...

Karya Ilmiah :
Nindya Ayu Wuryanti
Palang Merah Remaja
Unit MA Al-Muniroh